SUDAH SEMPURNAKAH KITA ?

REFLEKSI DIRI



“Seringkali kita sibuk memperhatikan orang lain sampai kita lupa untuk memperhatikan diri sendiri”

Kalau kita mengingat kata sempurna kelihatannya berhubungan dengan kata pencapaian, hidup yang mapan, ideal, hal-hal yang terkesan stabil dan tampak wah.. Padahal dibalik gemerlap kehidupan sempurna milik orang lain tetap saja ada banyak ketidak sempurnaan. Banyak pengorbanan, luka, kesakitan, hanya yang kita lihat kesempurnaan menurut pandangan kita.

 

 

Kalau yang kita lihat hanya indahnya saja dan kita lihat setelah seseorang berhasil mencapai goal, maka di benak kita yang terlintas ” enak ya dia sudah berhasil hidupnya. Sukses dan terkenal” padahal kalau kita lihat dari awal dia belum berhasil, apa saja yang dia alami, penolakan dan kesulitan seperti apa yang dia sudah lalui sampai bisa survive dan jadi orang yang luar biasa seperti sekarang.

 

Jadi kalau ditanya sudah sempurnakah kita? selama kita hidup tidak akan pernah sempurna. Tapi kita berusaha memperbaiki diri, upgrade diri terus menerus.

 

Ada teman yang memberi perumpamaan yang menarik. Ketika kita sukses dan kita bisa beli tiket penerbangan di first class, kita ngga akan mau duduk lagi di kursi ekonomi. karena ketika pesawat itu mulai terbang, pramugari menutup gorden pembatas antara kelas ekonomi dan first class. Yang ada di first class begitu terbang langsung dilayani diberi makan minum yang enak, kursi nyaman, bisa nonton TV. Sama seperti hidup kita. Ketika kita mengetahui bahwa diri kita berharga, semua yang ada di masa lalu tidak bisa lagi menghantui kita, berdamai dengan masa lalu, dengan cara melepaskan karena namanya kenangan tidak akan bisa dilupakan, sekarang kita hidup di masa kini dan masa depan. Apa yang ingin kamu bentuk di masa depan? kalau mau maju jangan lihat kebelakang dan menikmati penyesalan. jadikan masa lalu sebagai kenangan dan pengingat kita tapi jangan biarkan kita masih berada di masa lalu dan menikmati rasa sakit itu.

 

Bagaimana kita bisa upgrade diri? kalau cara aku, aku push diriku untuk berubah. dulu aku pernah share tentang proses. Proses tiap orang berbeda2 ada yang fokus mengejar target ada yang butuh pelan2. Ternyata setelah dipikirkan, terlalu santai dan pelan-pelan juga akan memakan waktu yang lama, padahal kita bisa lebih cepat mencapainya kalau kita fokus.

 

Jadi yang lebih tepat adalah, LATIHAN. Berlatih untuk merubah diri, masukkan hal-hal baru yang menambah wawasan, merubah cara berpikir, berkumpul dengan orang-orang yang bisa membawa dampak baik untuk kita. Itu sebenarnya sama dengan kita menyempurnakan diri meskipun tetap tidak akan sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

 

Niat hati membantu orang lain memang baik, tapi kita harus menolong diri kita sendiri dulu. Seperti kita punya anak dan sedang naik pesawat, ketika ada keadaan darurat dan keluar masker oksigen siapa dulu yang memakainya? kita. harus kita dulu memakainya baru kita menolong anak kita. Konsep yang sama berlaku di hidup kita. Kita tidak akan bisa menolong orang lain , kalau kita belum menolong diri kita sendiri.

 

Kita harus mengobati luka diri kita, baru setelah pulih kita bisa bantu orang lain. orang yang terluka akan membagikan lukanya ke orang lain, tapi orang yang sudah pulih dan sembuh, akan menjadikan bekas lukanya sebagai cerita tentang keberhasilannya melewati itu semua. kalau dia berhasil melewati, orang yang akan kita tolong juga akan berhasil melewati semua kesulitan ini.

 

Semoga bacaan ini jelas dan bisa dibaca orang yang membutuhkanSelamat memaknai diri setiap hari. God Bless You.

 

Komentar